Komponen Utama Engine Mobil

Silahkan di baca semoga bermanfaat

Mengenal bagian-bagian atau komponen pada mesin mobil memiliki banyak keuntungan, diantaranya kita bisa mengerti cara kerja mekanik mesin sehingga bisa menggerakkan mobil, melakukan perawatan harian sehingga tidak usah datang ke bengkel untuk melakukan perbaikan atau perawatan pada hal-hal yang kecil, bahkan lebih lanjutnya kita bisa melakukan diagnosa apabila terjadi kejanggalan pada performa mesin mobil.

Pada artikel ini kami akan membahas komponen-komponen mobil secara umum, atau komponen utama. Beberapa nama komponen akan disertakan istilah bahasa Indonesia atau bahasa perbengkelan supaya lebih mudah dimengerti dan lebih mudah dikenali.

1. Block/ Blok Mesin
    Bagian body mesin utama tempat cylinder/ ruang bakar terbuat dari cor alumunium



2. Camshaft/ Noken As
Bagian yang berfungsi untuk melakukan proses kerja membuka tutup valve/ klep pada putaran tertentu, dengan memperoleh tenaga putaran baik secara hidrolik ataupun mekanik (terhubung dengan push rod, rocker arms, tappet, dll). pada mesin modern camshaft terletak di bagian atas (overhead) yang terhubung dengan rantai atau timing belt yang berputar oleh putaran kerja crankshaft (poros engkol/ kruk as). untuk mengerakkan beberapa piston secara berkesinambungan, camshaft didesain berupa tongkat bulat melintang di atas valve dengan bagian-bagian menonjol (lobe) yang bertugas membuka tutup valve. Putaran camshaft memiliki nilai setengah putaran mesin.

3. Carburetor/ Karburator
Jalur venturi untuk udara masuk sebagai tempat penyampuran dengan bahan bakar supaya terjadi proses pembakaran. Karburator bekerja dengan memanfaatkan perbedaan nilai tekanan udara masuk sehingga memberikan jumlah bahan bakar yang sesuai dengan kebutuhan proses pembakaran. Pada kendaraan terkini fungsi karburator digantikan oleh air inductor berdasar hukum Karman yang disebut Karman Vortex (Mass Flow Sensor), di mana kebutuhan udara disesuaikan dengan kecepatan hisap piston secara presisi, memiliki cakram ukur sebagai parameter yang bisa diatur secara manual
karburator sederhana

.4. Catalytic Converter
Berupa cangkokan atau wadah pada saluran buang/ exhaust menuju knalpot yang berfungsi untuk mengurangi nilai emisi gas buang. bekerja secara proses kimia, dengan arang sebagai salah satu komponennya.

5. Combustion Chamber/ Ruang bakar
Ruang bakar sinonim dengan cylinder, namun sebenarnya ruang bakar
merupakan bagian dari cylinder pada saat setelah piston melakukan langkah kompresi dan mencapai titik mati atas dan terjadilah proses ledakan bahan bakar baik akibat tekanan pada mesin diesel ataupun akibat percikan api busi pada mesin otto. Luas ruang bakar berubah secara berkesinambungan seiring terdorongnya piston menuju titik mati bawah untuk melakukan proses kerja berikutnya.

6. Connecting Rod Bearing
Bearing atau laher yang menghubungkan connecting rod/ stang seher pada crankshaft. Seringnya juga disebut dengan metal besar.

7. Crankcase
Bagian pada block yang berfungsi sebagai wadah crankshaft bagian dari oil sump/ karter.

8. Cylinder
Ruang tabung pada mesin tempat terjadinya proses pembakaran, tempat piston bergerak turun naik (reciprocating/ engkol). Bisa berupa lubang yang dibentuk seiring pengecoran mesin ataupun ruang tabung yang ditanam sering disebut boring (cylinder sleeve).

9. Exhaust Manifold
sistem perpipaan untuk menyalurkan gas buang hasil proses pembakaran menuju catalytic converter kemudian dilepaskan ke udara bebas melalui muffler atau knalpot.

10. Fan
Kipas hisap yang berfungsi mengalirkan udara bagi radiator dan mengurangi panas pada mesin. Bekerja secara mekanik atau elektrik, yang berputar sesuai kebutuhan atau tingkat suhu mesin. Terletak di bagian depan radiator.

11. Flywheel
Gigi Putar untuk menyalurkan tenaga mesin menuju sistem transmisi, juga bertugas untuk menjaga kestabilan putaran mesin karena putaran flywheel dapat menjaga momentum secara merata. Sering disebut juga sebagai gendeng atau roda gila, yang sampai saat inipun kami tidak tahu asal usul dari kata tersebut :).

12. Fuel Injector
Nozzle yang berfungsi menyemprotkan bahan bakar pada udara yang masuk, pada mobil yang masih menggunakan karburator tidak memiliki fuel injector.

13. Fuel Pump
Pompa bahan bakar bekerja secara elektrik berfungsi untuk menyuplai bahan bakar yang dibutuhkan bagi kerja pembakaran. Pada mobil dengan teknologi saat ini pompa terletak dalam tanki (reservoir) yang mendapatkan lubrikasi dari bahan bakar itu sendiri. Sehingga apabila mengalami kehabisan bahan bakar jangan dipaksakann untuk menstarter mobil karena akan merusak pompa.

14. Glow Plug
batang besi kecil yang berfungsi untuk memanaskan ruang bakar pada mesin diesel pada saat keadaan dingin. akan berhenti bekerja apabila ruang bakar sudah memiliki suhu yang sesuai untuk proses kompresi diesel.

15. Head
bagian tutup atau kepala cylinder.

16. Head Gasket
Gasket yang berfungsi sebagai seal antara head dengan block.

17. Intake Manifold
Sistem perpipaan berfungsi untuk menyalurkan udara masuk menuju cylinder sebagai campuran dengan bahan bakar.

18.  Main Bearing 
Bearing pada blok yang menopang crankshaft.

19. Oil Pan
Tanki penampung oli terletak pada bagian bawah mesin.

20. Oil Pump
Pompa oli berfungsi untuk mendistribusikan oli secara merata ke bagian mesin untuk mengurangi keausan akibat gesekan antara bagian-bagian pada mesin, sekaligus sebagai cairan pendingin untuk menjaga kestabilan suhu dalam mesin.

21. Piston/ Seher
Bagian berupa silinder terbuat dari coran baja, alumunium, yang bergerak dalam cylinder selama untuk menghasilkan proses pembakaran. piston terbuat dari material yang memiliki titik pemuaian yang rendah, sehingga mampu menjaga kerapatannya dengan dinding cylinder dan menghasilkan celah seminimal mungkin.

22. Piston Rings
Cincin melingkar pada bagian luar piston sebagai media gesek antara piston dengan dinding cylinder. Tujuannya adalah supaya tidak terjadi kebocoran tekanan dalam ruang bakar dan bagian di bawahnya (blowby)


23. Push Rod
Batang besi menghubungkan crankshaft dengan camshaft dan valve pada mesin bertipe OHC (over head cams).

24. Radiator
Alat pendingin berisi cairan yang mengaliri selubung mesin menjaga kestabilan suhu dengan car membuang panas yang terbawa oleh cairan tersebut (bisa berupa air atau radiator coolant). Proses pendinginan mesin diperlukan selain menjaga kestabilan performa juga untuk mengurangi pembentukan Nitrogen yang merupakan gas berbahaya apabila dilepaskan ke udara.

25. Spark Plug/ Busi
Alat pemantik api untuk menghasilkan percikan guna terjadinya proses pembakaran pada mesin berbahan bakar bensin (mesin otto).

26. Throttle
Butterfly valve atau sederhananya pengatur kecepatan pada intake system untuk mengatur tingkat aliran udara sehingga menghasilkan suplai yang sesuai yang dikonversi menjadi akselerasi kendaraan. Terhubung dengan pedal gas.

27. Valve/ klep
Terdiri dari intake valve/ klep hisap dan exhaust valve/ klep buang yang mengatur campuran bahan bakar - udara masuk dan keluar yang dibutuhkan selama kerja mesin.

28. Water Jacket
Selubung air berupa jalur pada block sebagai media pendingin dinding cylinder.

29. Water Pump
Pompa air berfungsi untuk memompa sirkulasi cairan pendingin antara block dengan radiator. digerakkan secara mekanik oleh pulley yang terhubung pada timing belt/ drive belt/ chain.

30. Wrist Pin 
Pin yang menghubungkan antara piston dengan connecting rod.

(A) Block, (B) Camshaft, (C) Combustion Chamber, (D) Connecting Rod, (E) Crankcase, (F) Crankshaft, (G) Cylinder,    (H) Exhaust Manifold, (I) Head, (J) Intake manifold, (K) Oil Pan, (L) Piston, (M) Piston Rings, (N) Push Rod,                   (O) Spark Plug, (P) Valve, (Q) Water Jacket.
Related Posts with Thumbnails

TUNE UP ENGINE

pemeriksaan komponen sistem pengapian

KOMPONEN SISTEM PENGAPIAN
a.Busi
tuneup5.jpg
Periksa :
1. Insulator
2. Ulir busi
3. Keausan elektroda
4. Gasket Busi
5. Kondisi elektroda busi
6. Celah busi
b. Kabel Busi
tuneup6.jpg
Periksa kabel busi dengan ohm meter periksa resistance dari kabel (kondisi baik bila kurang dari 25 KΩ.
c. Distributor
tuneup7.jpg
1. bersihkan tutup distributor dengan lap bersih.
2. Periksa secara visual, dari kemungkinan retak, aus
3. Bersihkan terminal dalam
4. Periksa panjang brush
5. Rotor, bersihkan dengan kain lap
6. Platina, periksa, bersihkan dan stel
7. Governor advancer, putar rotor (kondisi baik bila rotor segera kembali ke tempat semula)
8. Vacuum advancer (kondisi baik bila diisap... dudukan platina bergerak)
9. Octan selector (posisikan Std/ tengah)
G. IGNITION COIL
tuneup8.jpg
1. Periksa tahanan primer koil (1,3 - 1,6 Ω)
2. Periksa tahanan sekunder koil (10,7 - 14,5 KΩ)
3. Periksa resistor koil (1,5 - 1,9 Ω) Related Posts with Thumbnails

CARA MENYETEL KARBURASI




1. Sekrup idle up dikendorkan tetapi AC di hidupkan. Penyetelan berhenti ketika sekrup itu tidak bisa lagi merendahkan RPM mesin.
2. Sekerup RPM mesin di turunkan RPM sampai sekitar 500, atau sampai tidak mati saja.
3. Sekarang mulai dengan menyetel sekrup idle (campuran udara dan bensin). Putar sekrup ini ke kiri sampai nyaris mati. Kemudian kembali ke kanan sampai nyaris mati juga. Setelah itu putar perlahan-lahan mencari RPM tertinggi. Saat itulah kita akan menemukan campuran bensin dan udara terbaik. (bisa terjadi, karena karburator sudah kotor atau lama sehingga tersumbat, atau sekrup ini rusak, maka walaupun sudah di putar, dicari-cari tidak ada reaksi. Kalau menemukan kondisi seperti ini maka perlu melakukan OH karburator)
4. Setelah menemukan campuran terbaik, sekarang setellah sekrup RPM sampai 700, 800 atau 900 sesuai permintaan pembuat mesin.
5. Sekarang baru menyetelah sekrup idle up AC. Hidupkan AC, pasti RPM sudah berkurang, turun dari semula. Sekarang stel sekrup idle up sampai mencapai RPM, biasanya 900 atau 1000.
6. Coba AC dimatikan, apakah sekarang RPM idle ke RPM yang diinginkan?
Related Posts with Thumbnails

CARA MENYETEL PLATINA



1. Platina (contact point) terdiri dari dua bagian. Satu menyatu dikancing dengan baut kecil ke keja platina. Ketika pasang baut ini tidak boleh kepanjangan nanti membuat meja tidak bisa bergerak, karena baut itu menembus sampai ke bawa. Baut itu hanya sapanjang tebal beja plus tebal plat platina. Bagian kedua bergerak pada as bagian satu yang lain. Bagian ini tidak boleh menyentuh langsung besi dengan besi, ada ebonite diantaranya. Maksudnya agar ketika platina terbuka bisa menimbulkan letikan bunga api.

2. Setelah pasang dan pastikan duduknya platina benar, putar puly kruk as, caranya kali kipas di tarik putar sehingga as distributor berputar. Ketika nok as distributor menyentuh tonjolan platina, stel membukanya sekitar 0.6-0.8 mm.

3. Pada puli kruk as ada tanda seperti gambar, paskan, hentikan puli pada kedudukan 5 derajat sebelum top, tergantung jenis mesin dan bahan bakar. Kalau premium 5 derajat, maka ketika pakai pertamax menjadi 8 derajat sebelum top.

4. Pakai lampu bolp 12 V, seperti kita mau ukur kekuatan batere. Satu kabel sentuhkan masa badan distributor dan lainnya di pasangkan, dilengketkan pada kabel yang masuk ke distributor.




5. Lalu kendorkan baut pengancing distributor terhadap blok mesin, agar distributor bisa di putar sedikit. Perhatikan, ketika distributor di geser dan dan lampu mulai mau menyala itu tandanya platina mulai membuka. Setelah itu platina di kancing kuat agar tidak berubah lagi.

6. Bisa juga setelah pasang platina baru, kita gunakan timing ligth, sambil disenterkan ke puli kruk as. Sambil memutar distributor sampai pengapian yang diinginkan. Jangan sekali kali mencabut distributor dari blok mesin kecuali oleh teknisi.

7. Mungkin pertama anda tidak berhasil, coba teruskan. Suatu ketika saya yakin anda bisa.
Related Posts with Thumbnails

TIPS MEMBERSIHKAN MESIN



Mencuci mesin mobil bisa dibilang riskan karena ada potensi merusak kelistrikan mobil namun bukan berarti sama sekali tidak diperbolehkan. Oleh karena itu proses pencucian harus dilakukan dengan cermat dan berhati-hati. Berikut langkah-langkah untuk membersihkan mesin yang kotor.

Persiapan Mencuci Mesin
Mencuci mesin ketika kondisi hangat sangat baik, bila mesin masih dalam keadan dingin lakukan pemanasan dalam waktu beberapa menit.
Setelah mesin sudah hangat, tutup bagian-bagian pengapian pada mesin seperti Distributor, Koneksi, Kabel-kabel busi serta sistem elektronik mesin, kemudian bagian-bagian pengapian tersebut ditutup dengan menggunakan lembaran kantong plastik, ikat dengan karet gelang atau isolasi untuk menghindari kebocoran. Atau bisa juga menutup dengan alumunium foil, karena dapat direkatkan mengikuti lekukan komponen. Jangan lupa mengecek tutup oli mesin dan tongkat pengecek oli (dipstick) sudah terpasang dengan baik.

Proses Pencucian Mesin
Setelah semua bagian pengapian sudah aman, maka mesin mobil sudah siap untuk dibersihkan. Untuk mempermudah pencucian pakailah semprotan air yang bertekanan tinggi. Pertama yang harus dibersihkan adalah bagian bawah kap mesin dengan disemprot menggunakan air, baru setelah itu bagian dinding mesin.

Untuk mencuci bagian bawah kap mesin gunakan sabun krim, karena sabun krim dapat melarutkan kotoran yang bercampur lemak dan juga oli. Gosok menggunakan sikat yang berbulu agak kasar, jika telah selesai cepat bilas dengan air, jangan sampai air sabun kering dengan sendirinya karena akan berbekas. Keringkan dengan menggunakan kain, sehingga tidak ada lagi air yang menetes ke mesin.

Pencucian selanjutnya adalah mencuci ruang mesin, pertama semprot menggunakan air dimulai dari blok mesin bagian belakang kemudian bagian depan. Untuk membantu proses penyabunan bisa menggunakan spons, sedangkan untuk mengangkat kotoran bisa menggunakan kuas atau sikat gigi agar bisa menjangkau bagian yang sulit. Setelah itu, keringkan seluruh bagian mesin dengan chamois dan juga handuk.

Seluruh proses harus dilakukan dengan cermat. Apabila anda ragu sebaiknya proses ini diserahkan kepada salon mobil. Namun tanyakan dulu langkah-langkah mereka dalam mencuci mesin mobil, bila proses yang mereka paparkan terkesan sembrono, kurang professional atau tidak masuk akal maka tinggalkan salon tersebut dan cari salon lain. Tanyakan juga garansi hasil pengerjaan bilamana terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Related Posts with Thumbnails

PENGERTIAN SUSPENSI

PENGERTIAN SUSPENSI
Sistem suspensi adalah salah satu bagian chasis yang berungsi untuk memberikan kenyamanan bagi pengendara atau penumpang. Sistem suspensi terletak antara body kendaraan dan rodaroda, dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan yang bergelombang sehingga menambah kenyamanan berkendara dan memperbaiki kemampuan cengkeraman roda terhadap jalan. Suspensi terdiri atas pegas, shock absorber (peredam kejut, stabilizer dan sebagainya).
Adapaun fungsi suspensi sebagai berikut :
1.
Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap getaran, eskilasi dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
2.
Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.
3.
Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.
B.Prinsip kerja
Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.
C.klasifikasi
Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu :
1.
Suspensi Rigid
Pada suspensi rigid antara roda kanan dan kiri dihubungkan dengan satu buah poros. Sehingga pada sustu saat roda sebelah (kanan atau kiri) terangkat karena terkena permukaan jalan yang tidak rata, maka kondisi atau kedudukan kendaraan pun akan ikut berubah menjadi miring. Pada umumnya suspensi rigid dipasang pada kendaraan beban berat, misalnya pada container, truk, bus dan lain-lain. Dikarenakan suspensi rigid digunakan pada kendaraan berat maka biasanya menggunakan pegas daun yang dianggap lebih kokoh dan kuat dipanding pegas coil. Tidak jarang terdapat suspensi rigid yang memakai pegas coil. Namun tentu belum terlihat kokoh apabila hanya dipaang pegas coil saja. Maka untuk menambah kekuatannya, perlu ditambah dengan komponen lain, seperti lengan control batang sta Related Posts with Thumbnails

LANGKAH-LANGKAH TUNE UP

LANGKAH-LANGKAH TUNE UP

 

Tune Up merupakan kegiatan mengembalikan kondisi mesin kekeadaan normal yang meliputi beberapa sistem diantaranya :
a. sisterm pendingin
b. sistem pelumasan
c. sistem bahan bakar
d. sistem pengapian
e. pemeriksaan baterai
f. pengencangan baut kepala silinder

g. pemeriksaan sirkulasi air atau radiator
h. sudut dwel
i. penyetelan ignition timming




DIJELASKAN SEBAGAI BERIKUT :

A. SISTEM PENDINGIN.

pemeriksaan ini di bagi atas:
1. Kekencangan tali kipas
Periksa kipas kemungkinan terjadi keretakan lalu periksa kekencangan tali kipas menggunakan tension belt gauge (tekanan = 125 +- 25)







2. Tekanan radiator
buka tutup radiator lalu pasang RADIATOR CUP TESTER dengan RADIATOR lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak turun. jika turun? maka periksa kebocoran pada radiator

3. Tekanan tutup radiator
pasang RADIATOR CUP TESTER dengan TUTUP RADIATOR lalu tekan batang penekan hingga tekanan maximum, pastikan tekanannya tidak turun. jika turun? maka periksa kebocoran pada tutup radiator




B. SISTEM PELUMASAN

pemeriksaan ini di bagi atas:
1. Pemeriksaan kuantitas oli
Angkat dipstik dari tempatnya kemudian lap permukaan diptsik dengan kain, kemudian masukkan lagi dipstik ke lubang oli, lalu angkat kembali dan periksa secara visual VOLUME OLI ( diantara H dan L)




2. Pemeriksaan kualitas oli
Pada waktu yang bersamaan periksa kualitas oli dengan cara teteskan setetes oli ke tangan kemudian gesek-gesek oli dengan tangan yang lain dan amati perubahan warna oli (warna harus hitam pekat)



C. SISTEM BAHAN BAKAR




Pemeriksaan ini dibagi atas :

1. Pemeriksaan saringan bahan bakar




Lepas saringan bahan bakar dengan cara melepas baut kleman lalu ambil saringan dan bersihkan dengan KOMPRESOR dari lubang EX=>IN=>EX


2. Pemeriksaan saringan udara




Lepas saringan udara dengan cara melepas baut kupu lalu ambil elemen saringan udara dan bersihka dari bagian dalam => bagian luar =>dan bagian dalam




D. SISTEM PENGAPIAN ( DENGAN INTERNAL RESISTOR )

pemeriksaan COIL dibagi atas :
1. Pemeriksaan tahanan primer
Dengan cara KALIBRASI MULTITESTER pada OHM lalu pasang positif multi pada positif coil, begitu pula negatifnya



2. Pemeriksaan tahanan sekunder
Dengan cara KALIBRASI MULTITESTER pada KILO-OHM lalu pasang positif multi pada positif coil dan negatif multi pada sekundary coil











E. PERIKSAAN BATERAI ATAU ACCU



Pemeriksaan baterai dibagi atas :

1. Berat jenis baterai
Ambil baterai lalu buka tutup baterai kemudian periksa berat jenis pada tiap-tiap sel dengan HIDROMETER (1,25-1,27 kg/l)

2. Tutup baterai
periksa secara visual ventilasi tutup baterai dari kemungkinan tersumbat, bila perlu bersihkan dengan kompresor

3. Tegangan baterai
kalibrasi multitester pada 50 DCV kemudian periksa tegangan dengan multi

4. Kondisi terminal
periksa secara visual keadaan terminal baterai dari kemungkinan korosi atau terbakar

5. Kotak baterai
periksa secara visual keadaan kotak baterai dari kemungkianan retak

6. Volume baterai
periksa secara visual VOLUME ELEKTROLIT baterai (antara upper dan lowert level)


F. PENGENCANGAN BAUT KEPALA SILINDER





Buka tutup kepala silinder lalu kencangkan baut kepala silinder dengan kunci moment dengan urutan yang benar kemudian tutup kembali








G. PEMERIKSAAN SIRKULASI AIR RADIATOR



langkah berikut dengan cara bika tutup radiator kemudian lihat secara visual air dengan menekan LENGAN GAS pada KARBURATOR. jika sirkulasi baik tutup kembali tutup radiator pada radiator.





H. SUDUT DWELL




Nyelakan mesin pada temperatur kerjanya pasang kabel merah tune up tester pada positif baterai , dan hitam pada negatif baterai, kemudian kabel hijau pada kondensor, serta kabel pick up pada kabel busi nomer 1 kemudian stel saklar pada dwell lalu baca hasilnya (sudut dwell = 52 +- 2)



I. PENYETELAN IGNITION TIMMING

Ambil lampu timming kemudian arahkan pada puli jika 

 

 

 

 

 

 

Related Posts with Thumbnails